Selasa, 24 Januari 2023

Teknologi Jaringan dan Virtualisasi



 

1. LUN (Logical Unit Number)

LUN adalah singkatan dari "Logical Unit Number". Dalam konteks penyimpanan komputer, LUN adalah representasi logis dari satu atau sekelompok perangkat penyimpanan fisik, seperti hard drive atau solid-state drive, yang dikelola oleh pengontrol penyimpanan. LUN dapat dianggap sebagai disk atau partisi virtual yang dapat diakses dan dikelola oleh komputer host atau jaringan. LUN biasanya digunakan dalam Storage Area Network (SAN) dan sistem Network Attached Storage (NAS).

Cara Kerja LUN

Pengaturan LUN berbeda-beda menurut sistem dan perangkat yang Anda gunakan. LUN ditetapkan saat host memindai perangkat SCSI dan menemukan unit logis. LUN mengidentifikasi unit logis spesifik untuk inisiator SCSI bila dikombinasikan dengan informasi seperti pengenal port target.

LUN adalah pusat manajemen array penyimpanan blok dalam storage area network (SAN). Menggunakan LUN dapat menyederhanakan manajemen sumber daya penyimpanan karena hak akses dan kontrol dapat ditetapkan melalui pengenal logis.

Jenis-Jenis LUN

Struktur penyimpana  yang mendasarinya dan tipe unit logis berperan dalam kinerja dan kendala. Beberaa jenisnya termasuk :

Mirror LUN: LUN yang toleran terhadap error dengan salinan identik pada dua drive fisik untuk redundansi dan cadangan data.

Concenatenated LUN: Menggabungkan beberapa LUN menjadi satu unit atau volume logis.

Striped LUN: Menulis data pada beberapa drive fisik, yang berpotensi meningkatkan kinerja dengan mendistribusikan permintaan I / O di seluruh drive.

Striped LUN with parity: Menggunakan data dan informasi paritas pada tiga drive fisik atau lebih. Jika drive fisik gagal, data dapat direkonstruksi dari informasi pada drive yang tersisa. perhitungan paritas mungkin berdampak pada kinerja penulisan.


LUN zoning dan masking

Storage Area Network (SAN) akan mengontrol akses host ke LUN untuk menegakkan keamanan dan integritas data. Cakupan LUN dan zonasi berbasis sakelar mengelola sumber daya SAN yang dapat diakses oleh host yang terhubung.


Penyembunyian LUN membagi akses ke port tertentu. Kemudian, meskipun beberapa LUN diakses melalui port yang sama, server mask dapat didefinisikan untuk membatasi akses setiap server ke LUN masing-masing. Penyembunyian LUN biasanya dilakukan pada host bus adapter (HBA) atau tingkat sakelar.

 

2. WWN dan WWPN

    WWN (World Wide Name) dan WWPN (World Wide Port Name) adalah pengidentifikasi unik yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat Fibre Channel (FC) dalam lingkungan storage area network (SAN).

WWN adalah pengenal 64-bit yang secara unik mengidentifikasi perangkat di dalam SAN. Pengenal ini digunakan untuk mengidentifikasi host bus adapter (HBA) perangkat atau perangkat berkemampuan FC lainnya, seperti sakelar atau array penyimpanan.

WWPN adalah pengenal 64-bit yang secara unik mengidentifikasi port FC perangkat. WWPN digunakan untuk mengidentifikasi port FC perangkat saat mengonfigurasi zonasi atau tugas terkait FC lainnya.

WWN dan WWPN biasanya direpresentasikan sebagai angka heksadesimal dan ditetapkan oleh produsen perangkat. Keduanya dapat ditemukan dengan menggunakan perangkat lunak manajemen perangkat atau dengan menggunakan perintah seperti "fcinfo hba-port" di lingkungan Linux.

Singkatnya, WWN mengidentifikasi perangkat dan WWPN mengidentifikasi port perangkat tersebut.

 

3. SAN dan vSAN

    SAN (Storage Area Network) adalah jaringan khusus berkecepatan tinggi yang menyediakan akses tingkat blok ke penyimpanan data. SAN biasanya terdiri dari host bus adapter (HBA), sakelar, array penyimpanan, dan perangkat penyimpanan. SAN digunakan untuk menghubungkan server dan perangkat penyimpanan di pusat data, sehingga memungkinkan akses data yang lebih cepat dan efisien.

VSAN (Virtual Storage Area Network) adalah solusi penyimpanan yang ditentukan oleh perangkat lunak yang menciptakan jaringan penyimpanan virtual dalam infrastruktur SAN fisik. VSAN memungkinkan penciptaan beberapa lingkungan penyimpanan virtual dalam satu SAN fisik, sehingga memberikan fleksibilitas dan kemudahan pengelolaan yang lebih besar. Hal ini memungkinkan organisasi untuk lebih mudah mengelola dan mengalokasikan sumber daya penyimpanan, serta meningkatkan akses dan kinerja data

Singkatnya, SAN adalah jaringan fisik perangkat penyimpanan dan server, sedangkan VSAN adalah solusi yang ditentukan oleh perangkat lunak yang menciptakan jaringan penyimpanan virtual di dalam infrastruktur SAN fisik.

 

4. Multipath dan Ultrapath

    Multipath dan ultrapath adalah konsep yang terkait namun berbeda dalam komunikasi nirkabel.

Multipath mengacu pada fenomena di mana sinyal nirkabel dipantulkan atau dihamburkan oleh rintangan, seperti bangunan atau medan alami, dan kemudian tiba di penerima dari berbagai arah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan, yang dikenal sebagai multipath fading, yang dapat menyebabkan degradasi sinyal dan penurunan kinerja.

Ultrapath, di sisi lain, adalah jenis multipath tertentu yang terjadi ketika sinyal dipantulkan oleh objek besar, seperti gedung atau gunung, dan kemudian menempuh jarak yang lebih jauh sebelum mencapai penerima. Hal ini dapat mengakibatkan penundaan yang jauh lebih besar daripada penundaan biasa yang disebabkan oleh multipath.

Secara ringkas, multipath mengacu pada fenomena umum sinyal yang dipantulkan dan tiba di penerima dari berbagai arah, sedangkan ultrapath mengacu pada jenis multipath tertentu di mana sinyal menempuh jarak yang lebih jauh sebelum mencapai penerima.

 

5. LVM dan non LVM

    LVM (Logical Volume Management) dan non-LVM adalah dua cara yang berbeda untuk mengelola penyimpanan pada sistem Linux.

Non-LVM, juga dikenal sebagai partisi tradisional, melibatkan pembuatan partisi dengan ukuran tetap pada hard drive atau perangkat penyimpanan lainnya. Setiap partisi diperlakukan sebagai area penyimpanan yang terpisah dan independen dan hanya dapat diubah ukurannya dengan mempartisi ulang seluruh drive. Hal ini dapat memakan waktu dan dapat menyebabkan hilangnya data.

LVM, di sisi lain, memungkinkan manajemen penyimpanan yang lebih fleksibel dan efisien. Alih-alih membuat partisi tetap, LVM membuat volume logis yang dapat diubah ukurannya dan dipindahkan secara dinamis tanpa memengaruhi perangkat penyimpanan fisik yang mendasarinya. Hal ini memudahkan untuk menambah atau menghapus penyimpanan, dan memperluas atau memperkecil volume yang ada sesuai kebutuhan.

Singkatnya, LVM memberikan fleksibilitas dan kemudahan penggunaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-LVM, tetapi membutuhkan lebih banyak pengaturan dan pemahaman.

 

6. File System

    Sistem berkas di Linux adalah cara sistem operasi mengatur dan mengelola berkas dan direktori pada perangkat penyimpanan. Linux menggunakan sistem file hierarkis, yang berarti file dan direktori diatur dalam struktur seperti pohon. Direktori tingkat teratas adalah direktori root, yang diwakili oleh simbol "/".

Ada beberapa sistem berkas yang berbeda yang dapat digunakan di Linux, termasuk:

Ext2: Ini adalah sistem berkas yang lebih tua yang masih digunakan secara luas di Linux. Ini adalah sistem file yang sederhana dan stabil yang cocok untuk perangkat penyimpanan berukuran kecil dan menengah.

Ext3: Ini adalah ekstensi dari sistem file Ext2 yang menambahkan kemampuan penjurnalan. Artinya, jika sistem macet atau terjadi pemadaman listrik, sistem file dapat dengan cepat dan mudah diperbaiki.

Ext4: Ini adalah versi terbaru dari sistem berkas Ext dan merupakan sistem berkas default untuk banyak distribusi Linux. Sistem file ini memiliki kinerja yang lebih baik, batas ukuran file dan sistem file yang lebih besar, serta fitur-fitur baru lainnya.

XFS: Ini adalah sistem berkas berkinerja tinggi yang cocok untuk perangkat penyimpanan besar dan sistem komputasi berkinerja tinggi.

NTFS: Ini adalah sistem file yang umumnya digunakan pada sistem Windows. Linux dapat membaca dan menulis ke sistem file NTFS, tetapi ini bukan sistem file yang direkomendasikan untuk Linux.

Setiap sistem file memiliki serangkaian fitur dan batasannya sendiri, dan pilihan sistem file akan bergantung pada kebutuhan spesifik sistem.

 

7. Type-Type File System

    Sistem file adalah metode yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan menyimpan file pada perangkat penyimpanan. Ada beberapa jenis sistem file yang berbeda, masing-masing dengan serangkaian fitur dan batasannya sendiri.

Beberapa jenis sistem file yang umum meliputi:

— NTFS (New Technology File System): digunakan oleh sistem operasi Windows. Ini adalah sistem file berpemilik yang mendukung fitur-fitur canggih seperti kompresi dan enkripsi file.

— FAT (File Allocation Table): digunakan oleh versi Windows yang lebih lama dan sistem operasi lainnya. Ini adalah sistem file sederhana yang tidak sekuat sistem file yang lebih modern.

— exFAT (Extended File Allocation Table): mirip dengan FAT, tetapi dengan dukungan ukuran file yang lebih besar.

— ext (Extended File System): digunakan oleh Linux dan sistem operasi berbasis Unix lainnya. Ini adalah sistem file yang kuat yang mendukung fitur-fitur canggih seperti penjurnalan dan izin file.

— HFS+ (Hierarchical File System Plus): digunakan oleh Mac OS. Ini adalah sistem file berpemilik yang mendukung fitur-fitur canggih seperti kompresi file dan tautan keras.

— APFS (Apple File System): sistem file yang lebih baru yang digunakan oleh Mac OS dan iOS. Sistem ini menawarkan kinerja yang lebih cepat, enkripsi yang lebih baik, dan penyimpanan yang lebih efisien.

Perbedaan utama antara sistem file adalah struktur, kompatibilitas, dan cara sistem file mengatur dan menangani data.

 

8. Parted

    parted adalah utilitas baris perintah yang digunakan untuk mempartisi perangkat penyimpanan, seperti hard drive atau SSD, di sistem Linux. Parted memungkinkan pengguna untuk membuat, mengubah ukuran, menghapus, dan memodifikasi partisi pada perangkat penyimpanan. parted dapat digunakan untuk membuat partisi untuk sistem file yang berbeda, seperti ext4, NTFS, dan FAT32. Parted juga dapat digunakan untuk membuat partisi untuk tujuan tertentu, seperti partisi swap atau partisi boot. parted dapat dijalankan langsung dari baris perintah, dan sering kali digunakan bersama dengan utilitas lain, seperti fdisk, gparted, dan mkfs, untuk mengelola perangkat penyimpanan di sistem Linux.

 

9. Fdisk

    Fdisk adalah sebuah utilitas baris perintah di Linux yang digunakan untuk mengelola partisi disk. Dapat digunakan untuk membuat, menghapus, dan memodifikasi partisi pada disk. Selain itu, fdisk juga dapat menampilkan informasi tentang partisi yang ada. Contoh perintah fdisk yang umum digunakan antara lain:

— fdisk -l : Membuat daftar semua partisi pada semua disk yang tersedia.

— fdisk /dev/sda : Memulai fdisk pada disk /dev/sda.

— n : Membuat partisi baru.

— d : Menghapus partisi yang sudah ada.

— p : Menampilkan tabel partisi pada disk yang sedang digunakan.

— w : Menulis perubahan pada tabel partisi dan keluar dari fdisk.

Penting untuk diperhatikan bahwa fdisk harus digunakan secara hati-hati, karena dapat menyebabkan kehilangan data jika tidak digunakan dengan benar. Selalu disarankan untuk membuat cadangan data penting sebelum membuat perubahan pada partisi menggunakan fdisk.

 

10. NFS

    Network File System (NFS) adalah protokol berbagi berkas yang memungkinkan pengguna mengakses berkas dan direktori di server jarak jauh seolah-olah berkas dan direktori tersebut disimpan di mesin lokal. Hal ini sangat berguna untuk sistem Linux, karena memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses dan berbagi file pada satu server. NFS diimplementasikan dalam kernel Linux dan dapat dengan mudah dikonfigurasi menggunakan paket nfs-utils. NFS juga dapat digunakan untuk berbagi berkas di antara distribusi Linux yang berbeda dan bahkan dengan sistem operasi lain seperti Windows dan macOS.

 

 

 

 

 

Dibuat Oleh : Dwi Gita Anggraeni

Peserta Program Beasiswa Protonema 2022/2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESTful API

RESTful API adalah salah satu jenis arsitektur API (Application Programming Interface) yang sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web...