Rabu, 21 Desember 2022

Sejarah Linux

 

Linux adalah sistem operasi atau Operating System(OS), sama seperti Windows OS, MacOS, iOS, Android, dan masih banyak lagi. Fungsi Linux pada dasarnya sama seperti sistem operasi lain yaitu sebagai wadah untuk komunikasi atau perintah pengguna pada hubungan software dan hardware dalam sebuah perangkat. Linux akan menerima dan menerjemahkan perintah pengguna di software, lalu dikkirim ke hardware unuk menghasilkan sebuah output tindakan. Linux didefinisikan sebagai sistem operasi open source, dari sinilah terlihat perbedaan Linux dengan sistem operasi lain. Perbedaan utama terletak di akses terhadap kode sumber pemrograman (Source code). Source code di Linux tidak dikunci atau bebas diakses siapapun. Berbeda dengan sistem operasi lain yang umumnya bisa diperoleh dengan melakukan pembelian, Linux dapat atau di unduh secara gratis oleh semua pengguna.

 

Sejarah Linux

Berawal pada tahun 1969, para peneliti dari AT&T’s Bell Laboratories mulai mengimplementasikan sistem operasi Unix. Kemudian hasil eksperimen itu dirilis pertama kali pada 1971 menggunakan bahasa assembly sebelum kemudian pada 1973 diubah menjadi bahasa C. Nah, penggunaan bahasa tingkat tinggi pada waktu itu membuat sistem operasi unix bisa dengan mudah digunakan di banyak platform komputer. Lalu unix terus melambung dengan pesat dengan diberikannya lisensi gratis oleh AT&T’s Bell Laboratories. Akan tetapi, pada 1984, unix dijual sebagai produk berbayar karena AT&T memutuskan untuk memisahkan diri dari Bell Lab. Dimulai awal tahun 1990, program untuk sistem operasi unix telah berhasil diperbanyak dan mulai dilengkapi meski elemen seperti kernel masih belum terlengkapi. Karena itulah, Linus Torvalds mulai tertarik dengan OS jika saja waktu itu sudah ada kernel GNU tentu dia tidak akan memulai proses pembuatannya. Nah, pada 1991 inti sejarah linux dimulai. Jadi, Linus sebagai mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu mulai penasaran dengan sistem operasi. Tapi, ia frustasi karena lisensi MINIX waktu itu cuma bisa diakses untuk kepentingan pendidikan. Karena itulah ia membuat kernel sendiri yakni Linux. Ia pun mengembangkan Linux di MNIX sampai matang. Kemudian Linus mengganti lisensi MINIX jadi GNU GPL. Kemudian, pengembangan terus dilakukan oleh para profesional hingga terjadi integrasi antara Linux kernel dengan komponen GNU. Kolaborasi tersebut menghasilkan sistem operasi gratis yang dapat melakukanfungsinya dengan utuh. Dulunya Linus Torvalds ingin memberi nama kernelnya dengan nama Freak, gabunagn dari free, freak, dan Unix. Bahkan di awal pekerjaannya, ia sudah memberi nama Freak di beberapa file. Pada waktu itu, ia pun sempat mempertimbangkan nama “LINUX” tapi ia hiraukan karena dianggap mementing kepentingan prbadi. Nah, baru pada masa perkembangan, file hasil pembutan diunggah pada FTP server. Kemudian, salah seorang kawannya di FTP Server menilai bahwa nama Freax kurang menarik. Tanpa konsultasi dulu dengan Linus, ia mengubah nama dari project menjadi LINUX. Pada akhirnya Linus teteap menyetujui penggantian nama tersebut dan sejak saat itulah nama LINUX dipakai hingga saat ini dan melengkapi sejarah linux sampai sekarang.

 

Macam-Macam Linux

Dikutip dari laman The Linux Foundation, Linux telah menghasilkan beberapa jenis

modifikasi, seperti: 

1. Linux Mint – Salah satu sistem operasi Linux berbasis komunitas berdasarkan Ubuntu yang didasarkan pada Debian.

2. Manjaro – Distribusi Linux gratis serta open source berdasarkan sistem operasi Arch Linux, yang mana dikembangkan oleh Roland Singer, Guillaume Benoit dan Philip Muller. Manjaro menampilkan model pembaruan rilis bergulir dan menggunakan Pacman sebagai manajer paketnya.

3. Debian – Debian GNU / Linux merupakan distribusi Linux yang dikembangkan oleh The Debian Project serta didukung komunitas. Sistem ini bisa dikatakan sebagai distribusi Linux yang populer dan berpengaruh, mengingat Debian juga termasuk dasar dari banyak distribusi lain terutama Ubuntu.

4. Ubuntu – Sebuah sistem operasi dan termasuk distribusi Linux yang berbasis pada Debian. Sistem ini juga bersifat gratis serta open source. Ubuntu bisa dikatakan menjadi sistem operasi Linux pilihan oleh banyak pengguna, karena kemudahan pengoperasiannya.

5. Fedora – Distribusi Linux berbasis RPM dan yum, di mana dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrograman serta disponsori oleh Red Hat.

6. OpenSUSE – Sistem operasi yang dibangun atas Kernel Linux dan dikembangkan oleh OpenSUSE Project dengan dukungan komunitas. OpenSUSE dapat digunakan untuk sistem operasi desktop maupun server.

 

Kelebihan Linux

 Sistem operasi gratis – Linux merupakan sistem operasi gratis yang dapat digunakan oleh siapa saja tanpa ada biaya sama sekali. Hal ini yang membedakan dengan sistem operasi lainnya seperti Windows yang berbayar.

 Bersifat open source – Tidak hanya itu saja, Linux juga bersifat open source. Dengan kata lain, pengguna dibebaskan untuk memodifikasi kode sumber dari Linux dan di distribusikan secara bebas di bawah lisensi GNU.

 Spesifikasi sistem rendah – Linux dikenal sebagai sistem operasi yang dapat berjalan di perangkat mana pun, baik komputer lama dengan spesifikasi rendah atau tinggi. Selain itu Linux memiliki distribusi yang berbeda – beda untuk semua jenis komputer, mulai dari skala besar, server, ataupun personal.

 Tidak membutuhkan software antivirus – Di dalam sistem operasi Linux, sedikit kemungkinan yang untuk terserang virus atau malware. Mengingat Linux memiliki perlindungan virus yang kuat dan tingkat keamanannya tinggidibandingkan lainnya. Hal ini dikarenakan sistem operasi ini memiliki banyak pengembang open source yang mengawasi hal yang berkaitan dengan virus.

 Sedikit ruang disk yang dibutuhkan – Pengguna tidak perlu khawatir soal ruang disk yang terbatas, karena pengguna masih dapat menjalankan Linux.

 Tampilan yang cukup bagus – Untuk beberapa distribusi Linux memberikan tampilan yang cukup bagus dan ramah bagi penggunanya. Hal ini dilakukan supaya pengguna yang masih awam, bisa mengoperasikannya dengan mudah.

 

Kekurangan Linux

 Butuh keahlian yang cukup dalam mengoperasikan – Untuk mengoperasikan Linux pengguna memerlukan sedikit pengetahuan terkait sistem. Tentunya hal inimberbeda dengan Windows yang tampilannya bersifat user friendly.

 Dukungan software yang sedikit – Kita tahu bahwa banyak software populer seperti Microsoft Office, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator atau aplikasi sejenisnya tidak mendukung untuk sistem operasi Linux.

 Proses instalasi dan konfigurasi cukup sulit – Beberapa pengguna beranggapan bahwa proses instalasi di dalam Linux cukup sulit dilakukan daripada Windows. Namun akan berbeda lagi jika pengguna memilih distribusi Linux yang mudah digunakan seperti Linux Mint.

 Tidak ada vendor pendukung – Mengingat Linux merupakan sistem operasi yang didistribusikan secara gratis untuk pengguna, maka tentu saja tidak memiliki dukungan layanan secara maksimal layaknya Microsoft. Dengan kata lain jika Anda memiliki permasalahan pada sistem, maka tidak ada cara lagi selain mencari solusi untuk mengatasinya sendiri.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESTful API

RESTful API adalah salah satu jenis arsitektur API (Application Programming Interface) yang sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web...